Nostalgia masa SD.
Saya cinta film-film mengenai penjelajah waktu.
Salah satunya The Voyagers.
Pulang sekolah buru-buru nonton film tersebut di RCTI yang kala itu masih menggunakan decoder.
Penjelajah waktu – sebuah konsep yang selalu menarik perhatian dan memicu imajinasi kita.
Dari John Titor yang mengaku datang dari tahun 2036 untuk mengumpulkan item-item untuk membantu komunitasnya di masa depan,
hingga cerita tentang Proyek Pegasus yang konon merupakan program pemerintah AS untuk eksplorasi waktu.
Bukti?
Meski masih menjadi perdebatan,
banyak yang terpesona dengan cerita-cerita seperti foto misterius dari tahun 1941 yang menampilkan seorang pria dengan gaya berpakaian dan kamera yang jauh lebih modern daripada zamannya.
Tapi, bukan hanya tentang penjelajah waktu yang ingin saya bicarakan.
Saya ingin mengaitkan hal ini dengan sesuatu yang sangat relefun bagi kita >> kesempatan yang terlewatkan.
Sama seperti penjelajah waktu yang memiliki penyesalan karena tidak dapat mengubah peristiwa tertentu di masa lalu,
saya pun merasakan hal serupa saat baru mengetahui tentang produk yang baru saja hari minggu lalu saya pelajari.
Produk ini membuat saya ingin kembali ke masa lalu.
Produk inilah yang membuat saya terlihat konyol mencari di Google : adakah mesin waktu?
Saya ingin kembali, untuk menebus waktu saya yang hilang,
Dikala saya masih running digital agency, yang setiap bulan mesti lembur untuk memenangkan pitch.
Rupanya dengan produk ini sebuah proses pembuatan proposal penjualan yang memakan waktu berhari-hari bisa di cut hanya menjadi 1 jam saja.
Ahhh andai saja waktu itu produk tersebut dapat saya >> akses disini <<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar