Sahabat sekalian, beberapa waktu yang
lalu, suatu sore ketika saya baru saja tiba kembali di rumah, salah
satu pengurus rumah tangga di rumah saya bercerita, kalau dia dan
temannya pengurus rumah tangga kami lainnya, serta beberapa pengurus
rumah tangga dan beberapa driver rumah tetangga, baru saja berpesta
kebun dan berenang bersama.
Dan saat itu saya merespon dengan senyum
dan biasa saja. Saya berpikir bahwa mereka para pengurus rumah tangga
dan driver ini toh sesekali juga memang perlu refreshing dan
bersosialisasi. Jadi wajarlah saat mereka senggang dan sudah selesai
dengan tugas pekerjaannya, kalau mau berkumpul dan berenang bersama di
taman dan club house dalam cluster perumahan kami yang letaknya sangat
dekat, hanya selisih 2 kavling saja dari rumah kami.
Tetapi saya cukup terkejut, karena saat
saya konfirmasi ulang, ternyata mereka bukan berenang di club house
seperti dalam bayangan pikiran saya sebelumnya. Tetapi ternyata, mereka
berenang di kolam renang pribadi rumah tetangga kami, yang kebetulan di
halaman belakang rumahnya ada kolam renangnya…..hahaha…..
Jadi sewaktu tuan pemilik rumahnya
pergi ke kantor tempatnya bekerja…… semua fasilitas yang ada di
rumahnya, termasuk kolam renang pribadinya dimanfaatkan dan digunakan
berenang oleh para pengurus rumah tangga dan driver …..hahahaha
Saya dan istri saya langsung ngakak habis habisan…….
Kenapa kami tertawa, selain karena
memang hal tersebut lucu, dan juga karena kami ingat cerita tentang
kejadian serupa, yang pernah kami dengar sebelumnya dari salah seorang
kawan kami duluuuuu sekali….
Di tahun 2000an, sewaktu kami baru saja
belajar dan mengetahui adanya tentang kebebasan uang dan kebebasan
waktu. Teman kami itu dalam salah satu kesempatan mengatakan, bahwa
banyak orang ‘kaya’ yang rumahnya besar, garasinya muat lebih dari 2
mobil, bahkan di rumahnya ada kolam renang pribadi, tapi sebenarnya
“miskin” waktu……
Ya benar, “kaya” dalam hal harta kekayaan, tapi “miskin” dalam hal waktu,
karena saking sibuknya bekerja, berangkat pagi – pulang malam, bahkan
hari Sabtu – Minggu pun terkadang harus bekerja, main golf untuk melobby
rekanan bisnis, keluar kota, atau bersosialisasi diluar rumah dan
segala macam kesibukan lainnya.
Sehingga merekapun tidak memiliki waktu
untuk menikmati segala macam fasilitas yang ada di rumahnya sendiri,
bahkan bertemu dan berkumpul dengan keluarga, anak dan istri atau
suaminyapun sampai sampai hanya sedikit sekali, bahkan hampir tidak ada.
Waktu itu teman kami bercerita, bahwa
suatu hari dia menginap di rumah salah seorang teman baiknya yang sangat
kaya, tinggal di sebuah komplek perumahan ekslusif dan rata rata tiap
rumah di situ memiliki kolam renang di rumahnya.
Beberapa hari menginap di rumah teman
baiknya itu, teman kami heran, karena setiap sore diatas jam 4 sore,
dari tetangga rumah teman baiknya terdengar suara musik dangdut yang
cukup keras dan terkadang disertai suara cekakak cekikik beberapa orang.
Teman saya heran, karena setahu dia,
rumah temannya itu berada di komplek perumahan elite, yang jauh dari
kampung…. Tapi kok rumah elite…. Seleranya musik dangdut ya? Demikian
pikir dia. Dan iseng iseng dia tanya ke temannya pemilik rumah, “itu
suara musik dangdut darimana sih dan siapa sih yang menyetelnya?”
Kemudian teman baiknya mengajak teman
saya untuk naik ke atap dak lantai 3 rumahnya, dan mengintip ke halaman
belakang rumah tetangganya, dan terlihatlah pemandangan sebuah kolam
renang pribadi yang sedang dipakai berenang oleh para pengurus rumah
tangga dan driver driver, di saat pemilik rumahnya sedang pergi
bekerja…..
Sewaktu teman kami bercerita tentang hal
tersebut, kami juga ikut ngakak dan berpikir itu hanyalah lelucon saja,
bumbu dari penjelasannya tentang apa itu kebebasan keuangan dan
kebebasan waktu.
Sampai saat kami dengar sendiri pengurus
rumah tangga kami bercerita tentang acara renang barengnya hari itu,
kami berdua baru sadar, bahwa ternyata cerita teman kami saat itu bukan
sekedar lelucon, tapi memang benar benar kenyataan yang terjadi di
sekitar kita …hahaha….
Dan memang ketika kami ingat ingat dan
amati, selama kami tinggal bertetangga di lingkungan perumahan kami ini,
memang benar apa yang dikatakan teman kami dulu…. Bahwa banyak orang yang “kaya” secara harta kekayaan, tetapi mereka “miskin” dalam hal waktu atau belum bisa bebas secara waktu.
Nah sahabat sekalian, mengapa hal itu
bisa terjadi? Ya karena sebagian besar, atau bahkan seluruh penghasilan
mereka adalah penghasilan aktif, yang hanya bisa didapat ketika mereka
menukarkan waktu, tenaga, pikiran dan keahliannya dengan penghasilan
mereka yang besar.
Sehingga ketika mereka ingin menikmati
penghasilannya yang besar itu, di satu sisi membuat mereka tidak bisa
benar benar menikmatinya, karena penghasilannya adalah penghasilan
aktif. Sehingga jika mereka ingin menikmatinya, otomatis mereka harus
mengorbankan sebagian penghasilannya tersebut.
Hal ini mengingatkan saya sewaktu, saya
masih bekerja di US, waktu itu pernah, saya “terpaksa” harus
mengorbankan tidak mendapat penghasilan aktif saya beberapa ribu dollar,
untuk supaya saya bisa berlibur dan pergi melancong ke kota lain
…..hmmmmmmm jadi selama pergi berlibur 2 minggu itu, saya tidak
menghasilkan penghasilan 1 dollarpun, malah uang tabungan yang saya
simpan selama itu, habis terpakai untuk membiayai perjalanan saya
tersebut.
Sahabat sekalian, itulah perbedaan yang
sangat nyata antara penghasilan aktif dengan penghasilan pasif. Dengan
memiliki penghasilan pasif, hidup kita akan terasa sangat
berkelimpahan,…..mengapa demikian?
Sebab, dengan penghasilan pasif, kita
tetap bisa tidur dan bangun kapanpun kita mau, tidak usah harus
“terpaksa” bangun oleh suara alarm/beker di pagi hari, kita tetap bisa
menikmati semua fasilitas yang ada sewaktu orang lain sedang sibuk
bekerja, kita tetap dapat berlibur, tanpa harus merasa khawatir akan
kehabisan uang tabungan, karena selama kita berlibur, selama kita tidur,
selama kita santai sekalipun penghasilan pasif kita tetap datang
melalui aset aset produktif yang kita miliki… itulah yang
dinamakan kebebasan waktu… kita bisa menikmati hidup kita kapanpun kita
mau, tanpa merasa takut tidak menghasilkan uang.
Atau dengan kata lain, dengan memiliki
penghasilan pasif, kita tidak perlu mengorbankan salah satu, apakah itu
penghasilan aktif atau waktu. Saat kita bisa mendapatkan
keduanya sekaligus, baik penghasilannya maupun waktu luangnya, itulah
yang dinamakan kebebasan keuangan dan waktu.
Jadi apabila saat ini Anda memiliki,
penghasilan 100 juta perbulan sekalipun. Tetapi ketika Anda sakit,
tidur, malas ke kantor, pergi berlibur atau ingin dirumah saja,
penghasilan itu tidak bisa Anda dapatkan, segeralah mencari cara untuk
mengubah, mengkonversi penghasilan aktif Anda itu menjadi pasif, agar
Anda menjadi orang kaya dalam arti yang sesungguhnya.
Karena berapapun besarnya
penghasilan aktif Anda saat ini, selama penghasilan Anda itu masih harus
aktif didapatkan, artinya Anda belum bebas secara keuangan ataupun
waktu….
Nah sekarang pertanyaan saya,
kapan dan berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk mencapai kebebasan
keuangan dan waktu didalam hidup Anda?
Silakan Anda tuliskan
jangka waktunya di kolom komentar di bawah ini ya. Ingat, dengan berani
menuliskannya, artinya Anda sudah selangkah lebih dekat dengan target,
impian, goal atau outcome Anda.
Salam Sukses Berkelimpahan,
Joe Hartanto